Page Nav

HIDE

Pages

Ads Place

https://www.uhamka.ac.id/reg

LDK Sebagai Pemangku Dakwah Literasi

  Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah melaksanakan Training Of Trainer (TOT) Regional II di Aula Gedung Ir. Jua...

 

Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah melaksanakan Training Of Trainer (TOT) Regional II di Aula Gedung Ir. Juanda, Universitas Muhammadiyah Cirebon Jawa Barat pada tanggal 8 – 10 Desember 2023.

Kegiatan yang diikuti oleh semua perwakilan LDK Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) regional II yakni: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI, DIY, Jawa Timur dan Bali tersebut dibuka langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Saad Ibrahim.

Sebagaimana dilansir dari pwmu.co,  pada sambutan pembukaan, Saad menyampaikan bahwa Lembaga Dakwah Komunitas diharapkan sebagai pemangku dakwah literasi. Pasalnya dakwah literasi, bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga mengembangkan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek kehidupan. Dakwah literasi mencakup literasi digital, finansial, ilmiah, dan budaya, yang semuanya merupakan elemen penting untuk keberhasilan individu dan kemajuan masyarakat.

Menurutnya, begitu Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu pertama (surat Al Alaq, ayat 1-5) maka hal itu merupakan deklarasi beliau sebagai Nabi,  sekaligus pesan itu bermakna, bahwa Nabi adalah pemangku dunia literasi.

“Hebatnya Nabi yang ummi tapi langsung dideklare sebagai pemangku dunia literasi, iqra‘ bismirobbikalladzii khalaq. Dunia literasinya itu dengan qiraah,” ungkapnya.

Karena itu, menurut Saad, peran dakwah komunitas yang utama haruslah pemangku literasi karena literasi itu pemangkunya menjadi bagian terdepan dalam peradaban. “Tidak sekadar attaqadum (peradaban) tapi attaqadum islami (peradaban islami),” tuturnya.

Saad lantas mengaitkan pentingnya dakwah pada pemangku literasi dengan Surat Fathir ayat 28, dimana Ulama itu memulai memahami pada titik teologisnya. Jadi pemahaman terhadap fenomena itu berbasis teologi.

Saad menambahkan bahwa di ayat 28 surat Fathir tersebut tidak sekadar dalam konteks fenomena alam, tapi juga terkait manusia. Sementara di ayat 29, Allah menyebutkan bahwa orang  yang mendirikan shalat dan beramal shalih lainnya mendapatkan apresiasi tersendiri berupa perdagangan yang tidak akan rugi.

“Jadi sesungguhnya ulama yang dituju yang menjadi pemangku dunia literasi, itu memang pada posisi yang strategis. Karena itu terima kasih Bapak Rektor dan Bapak PWM yang telah memberikan fasilitas untuk lembaga dakwah komunitas ini, ” jelasnya.

Lebih lanjut, Saad mengatakan komunitas menurutnya lebih konkret dari pada khusus, termasuk tugas dakwah Muhammadiyah di Indonesia ada kawasan khusus, contohnya Bali dan Papua. Maka dakwah komunitas, tidak cukup kembali ke tempatnya kecuali dibekali pengetahuan yang komprehensif, objek dakwah kemudian strategi dan teknisnya.

“Saya harap satu tahun ada kajian yang komprehensif, bagaimana cara berdakwah kepada pemangku dunia literasi itu, ” tandasnya. [K.Z]


Sumber: pwmu.co | Portal Berkemajuan

Tidak ada komentar

Ads Place