Page Nav

HIDE

Pages

Ads Place

https://www.uhamka.ac.id/reg

Kuatkan Pendidikan Karakter, SMPN 2 Sampit Adakan Kajian Keislaman Sabtu Pagi

Berbicara pendidikan karakter, tantangan dunia pendidikan saat ini sungguh berat ditengah berbagai fenomena pergaulan bebas, media sosial, k...


Berbicara pendidikan karakter, tantangan dunia pendidikan saat ini sungguh berat ditengah berbagai fenomena pergaulan bebas, media sosial, kasus-kasus bullying, kebebasan akses informasi dan berbagai hal yang menyebabkan masuknya beragam kebiasaan, pola hidup dan budaya yang jauh dari nilai-nilai kebaikan sehingga seringkali merusak akhlak dan moralitas. Maka itulah pentingnya menanamkan kembali nilai-nilai agama, memahami ajaran agama yang benar dan sungguh-sungguh guna membentengi diri dari fenomena buruk tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala SMP Negeri 2 Sampit, Rohana, S.Pd, dihadapan siswa-siswi kelas VII dalam sambutan pembukaan kajian keislaman Sabtu pagi (6/9/2025) di Aula kegiatan SMP Negeri 2 Sampit, yang mengangkat tema : Adab Pergaulan Remaja dalam Islam.

Acara yang berlangsung mulai pukul 7.00 pagi tersebut dimulai dengan shalat Dhuha berjamaah di lapangan SMP Negeri 2 Sampit. Shalat dipimpin langsung oleh Ustadz Khilmi Zuhroni yang dihadirkan sekaligus untuk mengisi kajian Penguatan Karakter keislaman. Usai shalat Dhuha berjamaah, doa dan zikir pagi, acara dilanjutkan dengan kajian keislaman.

Dalam tausyiahnya, Ustadz Khilmi, menyampaikan bahwa dalam pandangan Islam pergaulan adalah sebuah keharusan. Sebab tanpa pergaulan tidak mungkin adanya persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyah). Ketika manusia mengedepankan sikap egois, mementingkan diri sendiri, menutup diri, tidak mau bergaul, maka bagimana sebuah kehidupan akan berjalan. Kehidupan hanya akan berjalan manakala ada interaksi sosial, ada hubungan antar manusia, karena manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Itulah esensi pergaulan dalam Islam. Pertanyaannya adalah bagaimana kita mengelola pergaulan dengan benar sesuai syariat?


Paling tidak ada empat hal penting yang harus diperhatikan dalam pergaulan. Pertama, yakni Ta’aruf. Ta’aruf adalah saling mengenal. Dalam QS. Al Hujurat ayat 13, Allah SWT menyampaikan dengan beragam karakter, suku, budaya, jenis yang berbeda-beda yang diciptakan oleh Allah tersebut, agar manusia saling mengenal. Mengenal tidak hanya sekedar tau, tetapi menyadari bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah SWT dengan berbeda-beda, sehingga akan memunculkan sikap menghormati antar perbedaan, tidak saling mencemooh, membuli, merendahkan satu dengan yang lain.

Kedua, adalah Tafahum. Tafahum berarti memahami. Memahami bahwa setiap manusia yang diciptakan oleh Allah SWT dengan berbagai perbedaan tersebut memiliki kesamaan dan kesetaraan, yakni kebaikan dan kemanusiaan. Setiap kita ingin diperlakukan dengan baik, maka begitu juga orang lain. Kita tidak suka diejek, maka jangan mengejek orang lain. Kita tidak suka disakiti, maka jangan menyakiti orang lain. Kesadaran tafahum ini akan menimbulkan rasa saling menghormati antara sesama, saling menyayangi, toleran, dan saling menjunjung nilai-nilai rasa kemanusiaan.

Kemudian, ketiga adalah Ta’awun. Ta’awun berarti tolong-menolong. Dalam pergaulan setelah saling mengenal, saling memahami harus dilanjutkan dengan saling tolong menolong. Yang disebut tolong-menolong dalam Islam sudah jelas, yakni tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan bukan dalam hal kejahatan dan perbuatan dosa. Maka bergaulah untuk saling membantu, menolong meringankan beban hidup yang dialami saudara-saudara kita yang kekurangan. Itulah manfaat pergaulan. Dengan bergaul kita jadi tau ada saudara-saudara kita yang hidupnya kekurangan.

Dan, yang keempat adalah Takaful yang berarti saling melindungi, saling menanggung. Pergaulan dalam Islam dilandasi sikap saling melindungi, menjaga, menanggung. Ketika bergaul, berteman, harus ada rasa saling menjaga jangan sampai teman kita, saudara kita terjerumus pada hal-hal yang dilarang oleh Allah, pada perbuatan-perbuatan jahat, permusuhan, berkelahi, tawuran, perzinahan dan sebagainya. Sebab, taman sejati adalah teman yang membawa saudaranya pada jalan surga bukan malah membiarkannya terperosok ke jalan neraka.

Itulah esensi dan adab pergaulan dalam Islam. Insya Allah jika keempat hal tersebut (ta’aruf, tafahum, ta’awun, dan takaful) dijaga dalam pergaulan, akan terwujud pergaulan yang kuat, ukhuwah islamiyah yang hebat dan interaksi sosial yang selamat.  (red)

Tidak ada komentar

Ads Place