SAMPIT, — Semangat solidaritas dan kepedulian kemanusiaan kembali ditunjukkan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Melalui Lemb...
SAMPIT, — Semangat solidaritas dan kepedulian kemanusiaan kembali ditunjukkan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kotim, donasi tahap pertama bagi korban bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat resmi disalurkan pada Senin (15/12/2025). Dana sebesar Rp 34.601.500 telah ditransfer melalui Lazismu Wilayah Kalimantan Tengah untuk selanjutnya disalurkan kepada daerah terdampak.
Ketua Lazismu Kotim, Ahirul Agus, menyampaikan rasa syukur
atas tersalurkannya amanah masyarakat tersebut. Ia menegaskan bahwa donasi ini
merupakan wujud kepedulian bersama terhadap saudara-saudara sebangsa yang
tengah menghadapi musibah bencana alam. “Alhamdulillah, pada Senin, 15 Desember
2025, melalui Lazismu Kabupaten Kotawaringin Timur, kami telah menyalurkan dana
donasi tahap pertama untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dana sudah kami transfer ke Lazismu Wilayah Kalimantan Tengah sebesar Rp
34.601.500,” ujarnya.
Ahirul Agus juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penggalangan dana
tersebut. Menurutnya, donasi yang terkumpul merupakan hasil gotong royong
berbagai elemen masyarakat di Kotim. “Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak. Semoga semua yang diinfakkan mendapat pahala yang
sebesar-besarnya. Amin. Salam Lazismu,” kata Ahirul.
Dana kemanusiaan tersebut berasal dari beragam sumber, mulai
Amal Usaha Muhamamdiyah (AUM), jamaah masjid Muhamamdiyah, warga Muhammadiyah,
hingga masyarakat umum di Kotawaringin Timur. Keberagaman sumber donasi ini
menunjukkan bahwa kepedulian terhadap korban bencana yang terjadi di
Aceh-Sumatera saat ini.
Selain melalui donasi langsung, sebagian dana juga berhasil
dikumpulkan lewat aksi penggalangan di ruang-ruang publik. Relawan dari
Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), Tim Lazismu, serta Muhammadiyah Disaster
Management Center (MDMC) turun langsung ke lapangan untuk mengetuk empati
warga. Mereka melakukan pengumpulan donasi di sejumlah perempatan jalan, pasar
tradisional, taman kota Sampit, hingga titik-titik keramaian lainnya.
Aksi para relawan tersebut mendapat respons positif dari
masyarakat. Banyak warga yang dengan sukarela menyisihkan sebagian rezekinya,
meskipun dalam jumlah kecil, sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana
di Sumatera. Menurut Ahirul Agus, partisipasi masyarakat inilah yang menjadi
kekuatan utama gerakan filantropi Lazismu. “Nilai donasi bukan hanya soal
angka, tetapi tentang keikhlasan dan kepedulian yang tumbuh di tengah
masyarakat,” ujarnya.
Penyaluran dana tahap pertama ini diharapkan dapat membantu
memenuhi kebutuhan mendesak para korban bencana, seperti logistik, layanan
kesehatan, serta pemulihan awal pascabencana. Lazismu Kotim memastikan bahwa
dana yang disalurkan akan dikelola secara amanah, transparan, dan tepat
sasaran, sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan zakat dan donasi
kemanusiaan.
Ke depan, Lazismu Kotim masih membuka peluang penggalangan
donasi lanjutan, mengingat kebutuhan korban bencana umumnya tidak berhenti pada
masa tanggap darurat saja. “Kami mengajak masyarakat untuk terus menumbuhkan
kepedulian. Bencana bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Solidaritas
adalah kunci untuk saling menguatkan,” kata Ahirul Agus.
Langkah Lazismu Kotim ini menjadi pengingat bahwa dari
daerah yang jauh dari pusat bencana sekalipun, uluran tangan dan doa terus
mengalir. Dari Bumi Habaring Hurung, pesan kemanusiaan dikirimkan ke Sumatera:
bahwa di tengah musibah, harapan tetap hidup melalui kebersamaan dan
kepedulian.[Kz]


Tidak ada komentar