Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah melalui Majelis Tabligh dan Lembaga Dakwah Khusus (LDK), menggelar penguatan Al-Islam dan Ke...
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah melalui Majelis Tabligh dan Lembaga Dakwah Khusus (LDK), menggelar penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Talaqqi Al Fatihah Mubaligh dan Imam Masjid Muhammadiyah se- kalimantan Tengah tahun 2025, di Aula Gedung Dakwah PWM Kalteng, Jalan RTA. Milono. KM. 1,5, pada 24 – 26 Januari 2025.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah, Prof. Dr. H. Ahmad Syar'i, MPd, Wakil Ketua PWM Kalteng yang membidangi Tarjih, Tajdid, H.M Zuhri, HI., MPdI, Wakil ketua PWM yang membidangi tabligh, LDK serta haji dan umrah, H. Syairi Abdullah, Wakil Ketua yang membidangi ekonomi dan LazisMu, Drs. H. Muchtar, M.Si., Wakil Ketua yang membidangi MDMC dan LSBO, H. Daryana, SE., M.Pd.I,. sekretaris PWM kalteng, Drs. Mulyono, M.Pd, Rektor UMPR, Dr. H. Muhammad Yusuf, S. Sos., M.A.P., Para Pimpinan Daerah sekalteng serta para dosen dan tamu undangan yang lainnya.
Dalam Dalam sambutannya, Rektor UMPR, Dr. H. Yusuf,.S.Sos.,M.Ap.mengucapkan ungkapan terimakasihnya kepada Dr. H. Muhammad Ziyad, M.Ag., Ketua Lembaga haji dan umrah PP Muhammadiyah, yang berkenan datang ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dalam rangka mengasihkan ilmu dan pemahaman yang mendalam atau penguatan ideologi Muhammadiyah.
"Saat ini Pemahaman terkait dengan Ideologi atau Kemuhammadiyahan, khususnya di kalteng memang agak kurang sehingga dengan adanya acara ini, dari unsur pimpinan dan pengelola amal usaha Muhammadiyah (AUM) diantara para pendidik (dosen muda) dapat memahami makna dan tujuan apa sebenarnya yang dicari kecuali hanya keridhoan Allah melalui amanat yang diberikan kepada kita khususnya para pengelola AUM” ujarnya.
Lebih jauh, Ia juga menyebutkan untuk seluruh tendik dan dosen secara khusus yang bekerja di kampus UMPR, bukan sekedar berwawasan keilmuan yang luas melalui proses pembelajaran akan tetapi juga menguasai nilai-nilai religiusitas. "Pertama harus pakar dalam bidang yang akan diajarkan kepada mahasiswa, serta ilmu yang dimiliki juga harus didukung dengan religiusitas atau nilai keagamaan yang kuat pula, sehingga apa yang disampaikan itu tidak hanya kekayaan intelektual tapi juga punya kekuatan moral, menjadikan akhlaq mulia, nilai-nilai ke-Islaman yang membentuk karakter akhlak mulia dengan prinsip iman dan taqwa, serta kedepannya para Imam Masjid dan Mushola bukan saja berpeci haji tapi juga berpendidikan sarjana, kampus UMPR siap memfasilitasi itu”, tambahnya.
Senada dengan Prof. Dr. H. Ahmad Syar'i, menyampaikan kegiatan seperti ini harus sering dilakukan guna mengingatkan, mempertajam pemahaman tentang ideologi Muhammadiyah serta mengelola Masjid secara profesional, serta terwujud ketersediaan para imam masjid dan musholla terutamanya dalam standar bacaan di seluruh wilayah Kalimantan Tengah.
" Kegiatan semacam ini harus terus dilakukan di berbagai tingkat mulai dari pimpinan, pengelola Amal usaha Muhammadiyah, serta para kader Muhammadiyah agar jangan sampai lagi ada permasalahan terutama masalah pengelolaan masjid yang kekurangan mubaligh (imam) di masyarakat" ujarnya sekaligus membuka acara secara resmi.
Tidak ada komentar