Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Panarung kota Palangka Raya, diresmikan pada ahad, 1 September 2024 yang bertempat di Rumah Qur'an ...
Dalam kegiatan launching dan pengajian tersebut turut di hadiri oleh H. M. Zuhri, SH.I.,M.Pd.I., (Wakil ketua PWM kalteng), Drs. Ahmad Wahyu Cahyono, M.Pd ( ketua PCM Pahandut), H. Makruf M. Yunus (ketua PRM Panarung), dan para pengurus lainnya serta para jamaah lainnya,
H. Makruf M. Yunus, menyatakan rasa syukurnya atas telah diluncurkannya Ranting Muhammadiyah Panarung, ini adalah salah satu harapan warga Muhammadiyah Kelurahan Panarung dan berkat kerjasama serta dukungan unsur pimpinan Muhammadiyah di PCM Pahandut, PDM Kota Palangka Raya, dan PWM Kalimantan Tengah. “Semangat berlomba – lomba dalam kebaikan, dengan adanya kepengurusan ini akan menjawab harapan warga muhammadiyah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya” ujarnya.
Ketua PCM Pahandut. Drs. Ahmad Wahyu Cahyono, M.Pd., juga menyatakan syukur atas terbentuknya PRM Panarung, Ini juga merupakan ranting pertama yang diharapkan akan membangkitkan munculnya ranting baru sehingga Muhammadiyah ke depan tetap eksis serta bersemangat untuk mengajak kebaikan dan berlomba-lomba dalam kebaikan. “Cabang dan ranting merupakan pondasi adanya Muhammadiyah di basis akar-rumput. Oleh karenanya, seluruh kegiatannya harus langsung menyentuh Persyarikatan dan masyarakat sangat penting dilakukan oleh cabang dan ranting,”ujarnya.
Ustadz H. M. Zuhri, SH.I.,M.Pd.I., mengatakan sekaligus mengajak warga Muhammadiyah serta para jamaah untuk ikhlas dalam berMuhammadiyah, Ghirah untuk terus mengikuti dan menghidupkan dakwah Muhammadiyah harus tampak, karena ini menjadi sebuah ruh eksistensi Muhammadiyah itu sendiri.
Ada beberapa ciri warga Muhammadiyah diantaranya:
a. Warga Muhammadiyah harus siap menerima amanah sesuai kemampuan jika mendapatkan kepercayaan. Sebaliknya, warga Muhammadiyah juga tidak berebut untuk mendapatkan amanah. Jika sudah diberikan amanah, kita harus menjalankan amanah dengan ikhlas memberikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk perserikatan.
b. Warga Muhammadiyah tidak boleh ngambek ketika tidak menjabat lagi sebagai pemimpin. Begitu, juga saat masa jabatan sudah berakhir harus sadar dan siap diganti oleh penerus atau pemimpin berikutnya.
c. Warga Muhammadiyah harus berperan aktif dalam kegiatan dakwah. Semangatnya harus pantang menyerah dan tidak mengurangi aktivitas dakwah meskipun fasilitas terbatas. Senantiasa terus bergerak dinamis, aktif dan tidak statis, Pengurus Muhammadiyah juga tidak boleh berwajah dua atau menduakan Muhammadiyah.
"Muhammadiyah adalah organisasi kerja, bukan organisasi papan nama, lebih baik tidak ada papan nama, tetapi ada aktivitas kerja dan dakwah. Apalah artinya papan nama jika tiada aktivitas yang membawa kemaslahatan untuk umat dan bangsa."ujarnya. (MF)
Tidak ada komentar