Lembaga Resiliensi Bencana (LRB/MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah bersama Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Be...
Ketua LRB PWM Kalteng, Heru Setiawan, S.P., menyampaikan bahwa Rakor ini menjadi momentum penting bagi kedua lembaga untuk semakin memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam menjalankan program kebencanaan.
“LRB dan LLHPB merupakan bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah seharusnya saling bersinergi dan berkolaborasi dalam setiap programnya. Dengan adanya Rakor ini, diharapkan ke depan program resiliensi kebencanaan dapat berjalan lebih baik dengan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada di kedua lembaga,” ujarnya.
Sementara itu, Bendahara LLHPB PWA Kalteng, Dr. Misrita, M.Pd., menyoroti potensi banjir di Kalimantan Tengah sebagai ancaman serius yang perlu diantisipasi. “Langkah-langkah mitigasi harus diperkuat, Mitigasi banjir di daerah aliran sungai (DAS) sangat penting untuk mengurangi dampak bencana terhadap lingkungan dan masyarakat. Serta sosialisasi kepada masyarakat tentang tindakan pencegahan, menjadi fokus utama dari program LLHPB PWA Kalteng. Selain itu, peningkatan kapasitas relawan melalui pelatihan kesiapsiagaan, simulasi penanggulangan bencana, dan pembekalan relawan juga menjadi bagian penting agar siap menghadapi berbagai situasi darurat,” tambahnya.
Dari hasil rapat koordinasi ini, disepakati beberapa poin utama sebagai berikut:
1. LRB/MDMC PWM Kalteng dan LLHPB PWA Kalteng akan terus meningkatkan kolaborasi dan sinergitas dalam program resiliensi kebencanaan di Kalimantan Tengah dengan saling mendukung dan melibatkan satu sama lain dalam berbagai kegiatan.
2. Bersama-sama membangun jaringan dan kerja sama dengan berbagai pihak, baik internal Persyarikatan (Majelis/Lembaga, Ortom, dan AUM) maupun eksternal (Pemerintah, instansi terkait, dan lainnya) guna memperkuat program resiliensi bencana.
3. Mengkoordinasikan kelembagaan di tingkat daerah dengan target terbentuknya LRB/MDMC dan LLHPB di seluruh PDM dan PDA se-Kalimantan Tengah.
4. Dalam setiap respon bencana, LRB/MDMC akan berperan sebagai koordinator atau komando, sementara LLHPB dan elemen Persyarikatan lainnya berperan sebagai pendukung dalam mekanisme One Muhammadiyah One Response (OMOR) yang telah menjadi program nasional.
5. Menyusun persiapan keikutsertaan pada Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah & Aisyiyah yang akan dilaksanakan pada Juni 2025 di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Dalam waktu dekat, akan dilaksanakan rapat koordinasi daring bersama LRB/MDMC dan LLHPB se-Kalimantan Tengah.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat semakin memperkuat peran Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam membangun ketangguhan masyarakat menghadapi bencana serta menjadi motor penggerak dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana di Kalimantan Tengah.(mf)
Tidak ada komentar