Page Nav

HIDE

Pages

Ads Place

https://www.uhamka.ac.id/reg

Menjadi Pembina Upacara Milad, Ketua Muhammadiyah Kotim Berpamitan

Peringatan Milad Muhammadiyah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, digelar tidak biasa. Milad Muhammadiyah yang ke-111 tersebut digelar d...


Peringatan Milad Muhammadiyah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, digelar tidak biasa. Milad Muhammadiyah yang ke-111 tersebut digelar dengan Upacara Bendera. Peserta upacara yang sebagian besar terdiri dari siswa-siswi, guru dan karyawan Muhammadiyah dari tingkat SD, SMP, dan SMK/SMK tersebut berjalan dengan sangat hikmat dan mengharukan. 

Pasalnya, upacara yang baru pertamakali diselenggarakan di Kota Sampit Kalimantan Tengah tersebut dilaksanakan dengan serangkaian upacara sebagaimana upacara bendera pada umumnya, yakni menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan menaikkan Bendera Muhammadiyah diiringi paduan suara yang menyanyikan lagu Sang Surya. Peserta Upacara merasa sangat terharu tatkala Bendera Muhamamdiyah mulai ditarik oleh petugas dengan penuh kesungguhan dan hikmat. Suasana mendadak menjadi hening dengan tatapan syahdu peserta upacara pada bendera yang pelan-pelan naik diiringi lagu Sang Surya tersebut. 

Suasa kian haru, manakala Inspektur Upacara, yang dipimpin langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kotawaringin Timur, Sa'ban H. Mansur, pada saat amanah pembina upacara, tak hanya berisi pesan-pesan motivasi dalam bermuhammadiyah, akan tetapi momen upacara juga berisi pamitan dirinya yang karena mengikuti kontastasi calon anggota legislatif, sesuai dengan aturan Muhammadiyah harus mengundurkan diri.

Pesannya, bahwa kebersamaan dalam berjuang mensyiarkan dakwah Islam melalui Muhammadiyah tidak hanya dapat dilakukan saat kita ditunjuk sebagai pimpinan atau pengurus. Tetapi sebagai kader yang dibesarkan Muhammadiyah, berdarah Muhammadiyah perjuangan membesarkan persyarikatan Muhammadiyah harus selalu dilakukan dimanapun, kapanpun dan dalam posisi apapun. Terlebih jika menduduki jabatan-jabatan penting dalam politik kekuasaan atau pemerintahan. Maka panggilan membesarkan Islam melalui persyarikatan Muhammadiyah harus menjadi prioritas disamping tugas kemasyarakatan dan kebangsaan yang lain. Jangan sampai karena hilangnya atau berakhirnya masa jabatan di Muhammadiyah, lantas membuat kita tidak mau aktif lagi bermuhammadiyah.

Selaku ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang akan berakhir masa tugasnya, Sa'ban H. Mansur, meminta maaf dan ridlo kepada keluarga besar Muhammadiyah, manakala dalam memegang pimpinan Muhammadiyah, dirinya banyak kekurangan dan kekhilafan, atau bahkan membuat pihak-pihak tertentu tidak nyaman dan sebagainya. Semua ikhtiar yang dia lakukan semata-mata berniat membesarkan dan menjadikan Muhammadiyah di Kotim lebih dikenal masyarakat.

Selanjutnya, dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kotim mengajak kepada segenap warga Muhammadiyah di Kotawaringin Timur untuk selalu menjaga kekompakan  dan kebersamaam dalam menjalankan roda kepemimpinan Muhammadiyah karena banyak tanggung jawab dan tugas yang menanti dan membutuhkan penyelesaian yang serius. Ketua yang baru insyaAllah jauh lebih baik, dan dengan demikian menjadi tugas kita semua untuk bersama-sama mendukung ketua terpilih nantinya agar kiprah Muhammadiyah di Kotawaringin Timur lebih terasa dan dirasakan langsung oleh masyarakat.


Tidak ada komentar

Ads Place