Palangkaraya – Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Direktor...
Kegiatan yang mengusung tema “Pembelajaran Mendalam, Koding, Kecerdasan Artifisial, dan Penguatan Pendidikan Karakter” ini berlangsung di Best Western Batang Garing Hotel, Palangkaraya. Sebanyak 100 guru dari berbagai jenjang pendidikan Muhammadiyah—SD, SMP, SMA, hingga SMK—hadir sebagai peserta.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, M. Bakrun Dahlan, menyebut kegiatan ini sebagai paket lengkap yang memadukan empat aspek penting pendidikan abad ke-21: pembelajaran mendalam, literasi digital melalui koding, penguasaan kecerdasan artifisial (AI), serta penguatan pendidikan karakter.
“Pelatihan ini mencerminkan pendekatan holistik integratif yang menjadi ciri khas pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Tidak hanya berfokus pada kecerdasan akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kesiapan menghadapi era digital,” ujar Bakrun.
Sejak 2023, Muhammadiyah konsisten menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas pendidik, dimulai dari Pendidikan Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) hingga Pendidikan Khusus Pimpinan (Diksuspim). Kedua program ini, menurut Bakrun, merupakan langkah strategis untuk memperkuat mutu kepemimpinan pendidikan.
Bakrun menegaskan, mutu sekolah atau madrasah sangat bergantung pada kualitas kepala sekolah dan guru. Karena itu, peningkatan kompetensi melalui pelatihan semacam ini dianggap sebagai jalan penting untuk memastikan transformasi pendidikan berjalan berkesinambungan.
Ia juga menyoroti tantangan penurunan jumlah peserta didik di sejumlah sekolah Muhammadiyah. “Masalah ini harus disikapi dengan langkah nyata, salah satunya memperkuat kapasitas guru. Jika kualitas pembelajaran meningkat, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah Muhammadiyah akan semakin kokoh,” katanya.
Bakrun menambahkan, Bimtek di Palangkaraya ini tidak hanya sekadar pelatihan teknis, tetapi juga wadah untuk mengubah pola pikir (mindset) para guru. “Kita ingin guru Muhammadiyah mampu merespons perubahan dengan cepat, menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, dan tetap menekankan pendidikan karakter sebagai landasan utama,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya Tes Kemampuan Akademik (TKA) dalam mempersiapkan peserta didik. Tes ini dianggap penting agar sekolah mampu melahirkan generasi unggul, berkarakter, serta memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional maupun global.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah, Prof. Dr. H. Ahmad Syar’i, M.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Dalam sambutan singkatnya, ia berharap para guru Muhammadiyah tidak hanya mengikuti pelatihan secara formal, tetapi benar-benar menginternalisasi materi yang disampaikan.
“Harapan kami, ilmu yang diperoleh tidak berhenti pada diri sendiri. Guru-guru peserta Bimtek diharapkan bisa mengimbaskan hasil pelatihan ini kepada rekan-rekan lainnya, sehingga manfaatnya lebih luas dan memberi dampak nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan Muhammadiyah di Kalimantan Tengah,” ungkap Ahmad Syar’i.
Selama lima hari pelaksanaan, peserta mengikuti berbagai rangkaian kegiatan intensif, mulai dari teori hingga praktik. Materi utama meliputi: Pertama, Pembelajaran Mendalam (Deep Learning): Guru dilatih untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih bermakna, tidak hanya berorientasi pada pencapaian nilai, tetapi juga pemahaman konsep.
Kedua, Koding (Coding): Peserta diajak menguasai dasar-dasar pemrograman sebagai keterampilan abad 21 yang penting ditanamkan sejak dini.
Ketiga, Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI): Guru diperkenalkan pada konsep AI dan penerapannya dalam dunia pendidikan.
Keempat, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK): Materi ini menegaskan pentingnya pendidikan akhlak mulia sebagai fondasi dari seluruh proses belajar.
Kegiatan ini juga diwarnai dengan sesi diskusi kelompok, studi kasus, hingga praktik langsung dengan perangkat digital.
Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah menegaskan, Bimtek ini merupakan bagian dari komitmen Muhammadiyah dalam mencetak tenaga pendidik berkualitas di era disrupsi digital. Muhammadiyah ingin memastikan bahwa pendidikan yang dijalankan tidak hanya mengejar capaian akademik, tetapi juga membangun karakter berlandaskan nilai keislaman.
“Pendidikan Muhammadiyah selalu berorientasi pada kemajuan. Kita ingin melahirkan insan beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Itulah wujud pendidikan berkemajuan yang terus kita dorong,” tutup Bakrun. [Red]
Tidak ada komentar