Page Nav

HIDE

Pages

Ads Place

https://www.uhamka.ac.id/reg

Muhasabah Akhir Tahun, Refleksi Diri Menjadi Insan Yang Lebih Baik

RS Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya pada hari Ahad, 14 Jumadil Akhir 1446 H/15 Desember 2024 M menggelar pengajian tutup tahun 2024, di ...


RS Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya pada hari Ahad, 14 Jumadil Akhir 1446 H/15 Desember 2024 M menggelar pengajian tutup tahun 2024, di Masjid Al-Insan Lantai III. Pada kesempatan ini turut hadir H. M. Syairi Abdullah (wakil Ketua PWM kalteng serta selaku penceramah), Apt. Drs. Ayoni Rizal, M.Kes. (Ketua MPKU PWM Kalteng), dr. Dini Mirsanti, Sp. KJ. (Ketua BPH RS), Drs. H. Mukctar, M.Si. (anggota BPH RS), dr. Lia Indriana (Direktur RS Islam PKU Muhammadiyah Palangka Raya), Dr. H. Jairi, M.Pd. (Wadir Keuangan, Umum, dan Kemuhammadiyahan), para karyawan, serta pengunjung dan keluarga pasien. Tema yang diambil adalah “Muhasabah Akhir Tahun, Refleksi Diri Menjadi Insan Yang Lebih Baik”. 

Drs. H. Mukctar, M.Si. (BPH RS) menyebutkan bahwa dengan adanya kajian atau pengajian ini, harapannya bisa menambah ilmu dan meningkatkan ketaqwaan serta menjadi ajang silaturahmi serta menjadi muhasabah kita bersama mulai dari diri pribadi yang terimplementasi kedalam kehidupan (pelayanan). “Apalagi RS kita adalah RS Islam yang misi utamanya setiap pelayanan terdapat nilai dakwah, maka kajian atau pengajian terus dilakukan sehingga pemahaman agama yang baik bisa kita terapkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (pasien dan keluarga),” ujarnya.

H. M. Syairi Abdullah, menyampaikan “Imam Ghozali” adalah seorang ulama, ahli pikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia, salah satunya adalah kitab Ihya Ulumuddin. Pada suatu saat Imam Ghozali bertanya kepada muridnya,  “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?” Murid -muridnya menjawab “negara Cina, bulan, matahari dan bintang -bintang”. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah masa lalu. Walau dengan apapun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama.

Ini tepat dengan sebuah hadits yang menganjurkan bahwa kehidupan kita hari ini harus jauh lebih baik dari kemaren, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika dipikir lebih dalam, maka yang perlu diperhatikan adalah waktu. Waktu tidak akan datang berulang untuk kedua kali, sekali kita bertindak kesalahan kita tidak bisa merevisinya lagi. Kita hanya bisa bertobat dan berharap pengampunan. Sebagian pepatah bilang waktu adalah sesuatu yang paling berharga. Emas, harta bisa dicari tapi waktu yang sudah berlalu tak mungkin hadir kembali. 

"Dalam Islam mengelola waktu itu bukan sesuatu yang asing, sehingga kita bisa mendapatkan manfaat semaksimal mungkin waktu yang kita (punya) di berikan Allah SWT". Ujarnya 

Al Ashr yang sangat luar biasa terkenal atau cukup populer ketika bicara tentang waktu "Demi masa Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."

H. M. Syairi Abdullah menambahkan surat ini yang membahas tentang waktu. Waktu itu sangat terbatas. Ketika dapat memanfaatkan atau menggunakan dengan maksimal. Maka seolah tidak terasa, yang beberapa bisa terjadi itu menyesal karena waktu telah meninggalkan tanpa mendapatkan atau mengambil manfaat dari waktu yang dimiliki secara maksimal.

"Kita selalu memerlukan proses mengelola waktu ini dengan baik, itu yang dinamakan sebagai proses disiplin. Allah mengatur sedemikian rupa yang perlu kita jadikan acuan seperti halnya salat dalam 1 hari ada 5 waktu. Hal itu bisa dijadikan acuan untuk mengelola hal-hal lain yang berkaitan dengan waktu." Ungkapnya.

Lalu, H. M. Syairi Abdullah, menyampaikan beberapa dalil yang terkait dengan waktu. Q.S. Al-furqan ayat 62 "Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau ingin bersyukur." Pada proses untuk mendisiplinkan diri dalam mengelola waktu sangat penting. 

Pertama yaitu Perencanaan, segala pekerjaan harus terencana dengan baik, tersusun dan terjadwal disertai dengan target dan cara mencapainya. Kedua yaitu pelaksanaan, setelah direncanakan maka rencana dijalankan secara berurutan. Ketiga yaitu evaluasi, dikerjakan setelah semua rencana selesai dikerjakan untuk memastikan pencapaian target.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya atau dikerjakan untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan baik yang nyata ataupun tersembunyi." Ujarnya. (MF)

Tidak ada komentar

Ads Place