Resepsi milad Muhammadiyah ke 111, terasa berbeda dari tahun ke tahun khusus di daerah Kotawaringin Timur, di mana pada tahun ini angkat mud...
Resepsi milad Muhammadiyah ke 111, terasa berbeda dari tahun ke tahun khusus di daerah Kotawaringin Timur, di mana pada tahun ini angkat muda Muhammadiyah yang terdiri dari organisasi otonom Muhammadiyah, yaitu pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan mahasiswa Muhammadiyah, ikatan pelajar Muhammadiyah, Hizbul Wathan dan tapak suci putera Muhammadiyah di tingkat daerah merancang 1 kegiatan yang bertajuk Muhammadiyah festival 2023, yang di mana dalam acara tersebut terdapat berbagai macam lomba, bazar, dan pentas amal, yang nanti semuanya akan didonasikan kepada saudara saudara kita yang berada di Gaza, Palestina.
Tentunya bukan hanya sekedar melaksanakan kegiatan seremonial saja dalam perayaan milad tahun ini, momen ini di jadikan rasa bersyukur, rasa bermuhasabah berbuat amaliah yang terbaik, dan ikhtiar bersama untuk menunjukkan eksistensi dan keberpihakan yang jelas dari angkatan muda Muhammadiyah kotim itu sendiri.
Perayaan milad Muhammadiyah ke 111, seyogyanya menjadi bahan refleksi kita bersama, bahwa organisasi dakwah keagamaan ini bukan lagi organisasi yang muda belia, semua anggota dan kader di tuntut memahami keadaan objektif di internal masing masing organisasi, Muhammadiyah maupun organisasi otonom di mana banyak sekali pekerjaan rumah yang harus segera di selesaikan dan serius.
Banyak sekali keresahan yang di rasakan, akan tetapi bukan kader Muhammadiyah namanya jika hanya kalah dengan keresahan belaka, introspeksi diri, muhasabah, menilik ke dalam yang seharusnya dijadikan bahan dan semangat gerakan untuk merefleksikan sudah sampai mana jalan dakwah ini berjalan, apakah sudah sesuai dengan pandangan hidup Muhammadiyah itu sendiri.
Tentunya perjalanan bukan hanya sampai di sini, perjalanan masih panjang dan berliku, Kaderisasi organisasi, konsolidasi internal, dan memahami keyakinan Muhammadiyah itu menjadi kunci, keberhasilan dakwah berkemajuan ini. Amal Sholeh, amal sosial dan amal agamis untuk menjadi model seluruh kader Muhammadiyah.
Penulis mengajak seluruh anggota dan kader Muhammadiyah, untuk mari kita sama-sama ingat, dan terus belajar dari milad tahun ini bahwa kita bisa, dan terus bisa menjalankan organisasi ini dengan baik dan benar, sehingga terwujudnya cita cita bersama.
"Tapi selama tauhid berdetak di jantung, dan berdesah di nafas, kita gentar tiada" Marzuki Ismail
Fastabiqul Khoirot
Febry Sandy Sultana
Tidak ada komentar