Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), hari ini (Rabu, 12 Juni 2024) menyelenggarakan kegiatan penguatan...
Acara yang mengangkat tema "Menumbuhkan Sikap Toleransi Menuju Kerukunan dan Kedamaian" tersebut dihadiri oleh Kepala Badan Kesbangpol, H. Sanggol Lumban Gaol, tokoh-tokoh perwakilan semua agama, dan perwakilan pelajar SMA/SMK se Kota Sampit yang berjumlah 40 orang, serta guru pendamping dan semua anggota FKUB Kotim.
Sebagaimana sambutan ketua Panitia yang sekaligus Ketua FKUB Kab. Kotim, H. Mudlofar, mengungkapkan bahwa kegiatan penguatan moderasi agama tersebut dimaksudkan sebagai sarana menumbuhkan kesadaran pentingnya menjaga sikap moderasi dalam beragama khususnya untuk kalangan pelajar sebab merekalah yang seringkali menjadi sasaran penanaman paham agama yang ekstrim dan intoleran sehingga membawa kehidupan beragama yang tidak harmonis dan ketidakharmonisan dalam kehidupan sosial.
"Selain itu, pada pelajar-pelajar inilah sangat penting ditanamkan nilai-nilai agama yang moderat, sehingga pada saatnya nanti ketika mereka mengisi berbagai aspek kehidupan, baik politik, sosial, budaya dan menjadi tokoh-tokoh agama nantinya dapat membawa misi agama yang toleran saling menghargai dan menjaga rasa kemanusiaan antar sesamanya."Tutupnya.
"Penting juga agar kegiatan seperti ini nantinya juga ditindaklanjuti dengan kegiatan bersama yang lebih membumi di masyarakat, semisal mengadakan gotong royong bersama lintas agama, pengobatan gratis, memberikan santunan kepada masyarakat yang membutuhkan dan sebagainya, sebagai bentuk kebersamaan pelajar lintas agama yang dipelopori oleh FKUB Kotawaringin Timur."Tegasnya.
Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan diskusi moderasi beragama yang menghadirkan dua sesi, dimana pada sesi pertama diisi langsung oleh Kepala Badan Kesbangpol yang mengangkat tema "Peran Pemerintah Daerah dalam Moderasi Beragama di Kotawaringin Timur", dan sesi kedua disampaikan oleh enam tokoh agama yang mewakili enam agama di Indonesia, dengan tema materi "Moderasi dalam Perspektif 6 Agama".
Keenam tokoh agama tersebut, yakni: Islam disampaikan oleh Drs. Sahlin HB, Katolik disampaikan oleh FX. Supardi, Hindu disampaikan oleh Dewi Dawes Ahad, Kristen disampaikan oleh PDT. Mediorapano, Budha disampaikan oleh Romo Edi Sanjaya dan Konghucu disampaikan oleh WS. Suhardi.
Selama diskusi berlangsung nampak forum berjalan dengan sangat dinamis, dimana berbagai pertanyaan disampaikan oleh peserta kepada para pemateri. Tasya misalnya, peserta perwakilan SMAS Tarunajaya Sampit, sangat berharap adanya dukungan yang lebih maksimal dari Pemerintah Daerah Kab. Kotim, untuk kegiatan-kegiatan moderasi seperti ini sebab menurutnya hal ini sangat penting untuk kalangan pelajar, terlebih dengan adanya materi paparan dari perwakilan tokoh enam agama menjadi paham bagaimana konsep moderasi menurut berbagai agama tersebut.
[Khilmi Zuhroni]
Tidak ada komentar