Ajakan untuk peduli kepada sesama terutama di tengah bencana (krisis), satu aksi kecil bisa berdampak besar dengan terstruktur dan terukur...
Ketua LazisMu kota Palangka Raya, Budiannor, menyampaikan filantropi merupakan tindakan mencintai dan peduli terhadap sesama manusia, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian sumbangan, waktu, tenaga, atau sumber daya lainnya untuk kepentingan publik dan kesejahteraan sosial. Gerakan filantropi yang dimotori oleh Muhammadiyah sudah fungsional, sistemik, dan memiliki ketahanan dalam membangun kemaslahatan umat khususnya dalam kebencanaan.
“Filantropi berakar pada rasa cinta dan kepedulian terhadap sesama manusia, mendorong individu atau organisasi untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Apalagi Indonesia merupakan negara rawan bencana seperti gempa, banjir, kebakaran hutan, hingga pandemi. Di tengah keterbatasan pemerintah dalam merespons bencana secara cepat dan menyeluruh, peran masyarakat melalui filantropi serta fundraising menjadi sangat penting” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Muhammadiyah dalam hal ini adalah lazisMu sebagai Lembaga yang mengelola Zakat, Infak dan Sedekah serta Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DKSL), harus juga bisa mempertanggung jawabkan, dana yang telah dititipkan oleh para muzaki dan donatur.
"Lazismu ditata dan dikelola dengan manajemen yang baik, modern, akuntabilitas tinggi. Semuanya terdata dengan baik, bahkan laporannya juga di audit oleh kantor akuntan publik, karena apa yang diamanatkan kepada LazisMu harus dapat dipertanggung jawabkan secara akuntabel dan transparan," tambah nya dengan tegas. (mf)
Tidak ada komentar