Syiar menyambut Milad Muhammadiyah ke-112, Pimpinan Wilayah Naisyatul Aisyiyah Kalimantan Tengah (PWNA Kalteng), mengadakan kegiatan Eco Bhi...
Dalam rangka mempromosikan kegiatan ini perlu melalui pendekatan pelestarian lingkungan, dengan cara berbagi 1000 bibit tanaman (pohon) untuk ditanam dilingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), dan juga dibagikan kepada masyarakat yang hadir pada kegiatan jalan sehat.
Nurul Chusna, (Wakil Ketua Departemen Kesehatan dan Lingkungan PWNA Kalteng) menyampaikan Program ini dikenal dengan nama “Eco Bhinneka”. “Eco” berasal dari kata ecology yang berarti interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain dan juga dengan lingkungan sekitarnya. Sedangkan “Bhinneka” berasal dari nilai-nilai kebangsaan Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda tetapi tetap bersatu.
"Eco Bhinneka merupakan bentuk dukungan Muhammadiyah khusus kaum muda termasuk Naisyatul Aisyiyah (NA), untuk membangun kesadaran (aksi) bersama dan pengetahuan pentingnya umat beragama ber-ta’awun (saling menolong) mencegah krisis iklim yang mengakibatkan kerusakan lingkungan" ujarnya.
Senada dengan Dwi Purbayanti (ketua PWNA Kalteng), Muhammadiyah khusus kaum muda menyakini bahwa isu-isu permasalahan lingkungan harus diperhatikan secara serius, tanpa memandang siapa dia baik suku, agama, ras, antar golongan. Mengingat bahwa kerusakan lingkungan merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian global. Sebagai khalifah di bumi, cara pandang dan cara hidup yang lebih berkelanjutan sangat diperlukan agar umat manusia, apapun latar belakangnya, dapat mempertahankan kehidupannya di bumi.
" Isu lingkungan menjadi perhatian serius, sehingga perlu dilakukan adanya cara pandang yang berkelanjutan untuk kehidupan dimuka bumi karena menjaga bumi ini adalah tanggung jawab kita bersama" ujarnya.
Program Eco Bhinneka ini untuk menyuarakan pentingnya merawat kerukunan umat beragama melalui upaya melestarikan lingkungan. Ia menjelaskan bahwa keterlibatan masyarakat menjadi kunci suksesnya penyelenggaraan program di komunitas masyarakat, termasuk pelibatan ormas keagamaan seperti Muhammadiyah.
“Salah satu kunci kesuksesan dari program ini adalah kemampuan kita menjalin jaringan atau berkolaborasi terutama pemangku kepentingan dan masyarakat. Maka dari itu, ke depan kita tidak perlu segan-segan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan para pihak,” lanjutnya. (MF)
Tidak ada komentar