Dimulai dengan pertanyaan besar tersebut, penulis berkeinginan membawa berjalan-jalan sedikit untuk menilik kembali kemanakah kapal besar ...
Dimulai dengan pertanyaan besar tersebut, penulis berkeinginan membawa berjalan-jalan sedikit untuk menilik kembali kemanakah kapal besar ini akan berlayar dan berlabuh. Selayaknya sebuah kapal, sebelum menjalani perjalanan yang panjang tentunya sang nahkoda dan anggota kapal tersebut menyiapkan segala yang diperlukan, arah tujuan, perbekalan dan sumber daya yang dimiliki oleh kapal tersebut.
Muhammadiyah Kotim, baru saja bergegas dimulai pada tanggal 26 November 2023 dengan momentum pengukuhan berbagai pimpinan. Dari unsur Pimpinan Daerah, Majelis, Lembaga, dan Pimpinan Cabang yang berjumlah 11 cabang dari 17 kecamatan yang ada di Kotawaringin Timur. Momentum inilah yang harus dijadikan bahan untuk menata kembali arah Muhammadiyah Kotawaringin Timur.
Reposisi, memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing pimpinan menjadi sangat penting karna tanpa itu semua organisasi yang telah berumur 111 tahun ini hanya akan menjadi gerakan tanpa kenyataan. Ada 7 pesan yang disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, ayahanda Haedar Nashir dalam perhelatan Mukatamar yang berlangsung di Surakarta tahun lalu, untuk bisa menjadi bahan menata arah kedepan Muhammadiyah Kotawaringin Timur.
Pertama adalah peneguhan paham keislaman dan ideologi Muhammadiyah. Kenyataan sering menunjukkan, paham keislaman dan kemuhammadiyahan yang menjadi landasan gerakan tidak sepenuhnya tertanam dan melembaga di internal persyarikatan. Oleh sebab itu, penting peneguhan kembali paham Islam dan nilai-nilai ideologi Muhammadiyah secara masif dan terstruktur di seluruh tingkatan dan lini persyarikatan.
Kedua, adalah penguatan dan penyebarluasan pandangan Islam berkemajuan. Penting bagaimana pemikiran keislaman Muhammadiyah menjadi arus penting dan meluas yang menentukan atau memberi pengaruh besar bagi perkembangan Islam Indonesia ke depan.
Ketiga, perlunya memperkuat dan memperluas basis umat di akar-rumput. Muhammadiyah itu kuat karena berbasis pada umat atau jamaah di bawah. Maka perlu dibangun suatu peta jalan (road-map) untuk pengembangan Muhammadiyah dalam struktur masyarakat yang majemuk dan tengah menghadapi perubahan besar.
Keempat, mengembangkan AUM unggulan dan kekuatan ekonomi. Muhammadiyah memiliki kekuatan strategis antara lain karena amal usahanya di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Kelima, berdakwah bagi milenial, generasi Z dan generasi alfa. Muhammadiyah saat ini berada dalam era menghadapi generasi baru. Oleh karena itu, mereka jangan sampai jauh dari orbit dakwah dan gerakan Muhammadiyah.
Keenam, reformasi kaderisasi dan diaspora kader ke berbagai lingkungan dan bidang kehidupan. Karenanya lima tahun ke depan perlu reformasi kaderisasi Muhammadiyah untuk mempersiapkan diaspora kader di berbagai struktur dan lingkungan di luar maupun ke dalam, sehingga gerakan Islam ini mengalami perluasan melalui peran para kadernya
Ketujuh, digitalisasi Muhammadiyah penting secara masif dan terstruktur masuk ke era digital. Baik dalam pengelolaan organisasi dan administrasi maupun dalam publikasi dan pengembangan aktivitas.
Tentunya hal tersebut bisa menjadi bahan kritik dan saran penulis untuk bagaimana seharusnya Muhammadiyah dijalankan secara pemahaman maupun secara gerakan. Tanpa itu semua Muhammadiyah kotim hanya akan menjadi kapal yang terombang ambing di lautan nan tanpa tujuan.
Sudi kiranya, mari kita masing-masing yang tertanam tanggung jawab di pundaknya, bisa menjalankan amanah ini, kepercayaan ini dengan sebenar-benarnya kebenaran, dengan semangat belajar bersama berjalan bersama, kiranya perjalanan kapal ini akan terasa mudah dan menyenangkan hingga sampai dengan tujuan dalam keadaan selamat dan berbahagia.
"Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi, Keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata"
WS Rendra
Febry Sandy Sultana, SE
Ketua Majelis MPM Muhammadiyah Kotim.
Tidak ada komentar